Ayat Renungan Galatia 6:7Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.8Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. 9Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Peraturan, ketetapan, berbakti kepada dan hukum TUHAN. Apakah hal-hal itu? Apakah hal-hal itu masih penting di masa ini? Atau, blak-blakan: itu bukan apa yang saya mau dengar hari ini. Namun, saya mau yang berikutnya: menyenangkan hati saya, sesuatu yang saya mengerti, sesuatu yang berlangsung selamanya, dan keadilan.
Dalam kehidupan kita di masa kita, sangat mudah untuk melupakan prinsip sebab akibat. Sebagai contoh, saya seringkali lupa bahwa saya perlu makan makanan sehat dan berolahraga (sebab) agar saya bisa sehat (akibat). Atau, saya perlu menabung, berinvestasi dan memiliki anggaran pengeluaran (sebab) agar saya bisa punya kelebihan dana untuk digunakan (akibat). Yang sering terjadi justru, kita merasa bahwa kita ini “berhak”: bahwa kita berhak menerima semua “akibat” berkat tanpa melakukan “sebab”.
Mari saya beritahu sebuah rahasia tentang menerima akibat tanpa sebab: tidak mungkin. Tanpa kita sadari, prinsip sebab akibat yang nyata bekerja.
Memang ada kenyataan lain yang perlu kita sadari: bisa ada orang yang melakukan sebab, sehingga kita bisa menikmati akibatnya. Dalam hal ini, seringkali terjadi antara hubungan orangtua dan anak dalam segi finansial. Ada orangtua yang bekerja, menabung dan berinvestasi, sehingga anak-anak bisa menikmati kelebihan uang yang dihasilkan. Dalam kehidupan kita juga, Yesus mati bagi dosa-dosa kita (sebab) sehingga kita beroleh anugerah keselamatan bagi jiwa kita (akibat).
Bagian Alkitab yang kita baca hari ini (Mazmur 19:9-11) memberikan kita kunci untuk apa yang kita mau nikmati sebagai akibat. Kamu mau hati yang senang, sesuatu yang kamu mengerti, sesuatu yang berlangsung selamanya, dan keadilan bagi hidupmu? Maka kamu perlu mengenal titah-titah Tuhan, perintah-Nya, takut akan-Nya dan hukum-hukum-Nya. Hal-hal itu akan menghasilkan akibat yang kamu mau nikmati sebagai seorang manusia.
Rasul Paulus dalam Galatia 6:7-9 menarik kesimpulan agar kita “jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Raja Daud yang menuliskan Mazmur ini meringkaskan demikian: bahwa saat kita mengenal sebabnya (titah-titah dan kebenaran Tuhan), kita akan menemukan akibat yang sama berharganya seperti emas murni dan madu asli.
Kamu dapat memilih lebih baik hari ini. Nikmati kehidupan dengan akibat yang terbaik, sebagai hasil dari kamu melakukan sebab yang benar.
Sumber: Bible.com
Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan tulisan ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar