2 Korintus 1:4 yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.
Rasul Paulus sangat paham akan penderitaan. Ia menuliskan dalam 2 Korintus 1:8-9, "Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati."
Betapa suatu pengakuan yang terus terang dari sang rasul: Kami tidak berpikir kami akan hidup melewati ini. Kami berpikir kami akan mati. Jadi inilah yang kami lakukan. Kami berhenti menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri dan sebaliknya mulai bergantung pada Tuhan.
Paulus juga berkata bahwa kita harus mengambil penghiburan yang kita terima dari Tuhan dan membagikannya kepada orang lain: "yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah" (2 Korintus 1:4-5).
Saya pikir kita akan memiliki suatu sudut pandang yang berbeda atas kepedihan kita jika kita bisa melihat apa kepedihan itu sebenarnya. Mungkin ada seseorang yang membaca ini sedang benar-benar menderita. Tapi saya berpikir sering kali penderitaan kita tidak seburuk yang kita pikirkan. Kita perlu perspektif.
Saya telah mendatangi rumah sakit begitu banyak kali untuk mengunjungi orang-orang yang sekarat, dan mereka menunjukkan pekerjaan pelayanan yang lebih baik kepada saya daripada yang saya lakukan terhadap mereka. Mereka membagikan apa yang Tuhan tunjukkan kepada mereka lewat Firman Tuhan, bagaimana Dia membuat penghiburan-Nya nyata bagi mereka, dan bagaimana Dia menguatkan mereka. Dan saya pergi dengan suatu perspektif baru karena orang-orang itu menolong saya.
Kalimat ringkasan: Saat kita melihat seperti apakah penderitaan sejati itu, kita mendapatkan suatu perspektif yang berbeda.
Sumber: Renungan bersama Greg Laurie
Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan tulisan ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar