Ayat Renungan:
Matius 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Baca Selengkapnya: Matius 10:16-33
Mungkinkah murid Tuhan menjalani panggilan memberitakan kerajaan Surga tanpa menghadapi masalah? Jawabannya ada pada ayat Mat 10:24-25. Kalau Yesus dalam pelayanan-Nya mendapat penolakan bahkan sebentar lagi dibunuh, maka para murid boleh memastikan akan mendapat penolakan yang paling sedikit sama.
Yesus mempersiapkan mereka untuk menghadapi aniaya dan penolakan. Penganiayaan pasti akan datang, baik dari lembaga-lembaga resmi (ayat Mat 10:17-18), maupun dari pribadi-pribadi yang membenci kekristenan (ayat Mat 10:21-22). Mereka tidak bisa menghindar, bak domba di tengah serigala. Namun mereka tidak perlu khawatir, sebaliknya bersandar dan mengandalkan Tuhan (ayat Mat 10:19-20). Dalam menghadapi penganiayaan itu, kuncinya adalah tetap bertahan sampai akhir (ayat Mat 10:22b). Mereka harus mengandalkan hikmat Tuhan sambil menjaga hidup tulus (ayat Mat 10:16). Justru hikmat Tuhan membimbing orang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan untuk memberitakan Injil (ayat Mat 10:23).
Para murid diperintahkan untuk tidak takut (ayat Mat 10:26,28,31). Pertama, kebenaran pasti akan menang (ayat Mat 10:26-27). Orang jahat akan dibongkar kejahatannya pada penghakiman terakhir, dan orang benar akan mendapatkan upahnya. Kedua, jiwa lebih penting daripada tubuh (ayat Mat 10:28). Aniaya bisa mematikan tubuh, tetapi di hadapan Allah jiwa orang percaya diselamat-kan. Ketiga, Allah berdaulat (ayat Mat 10:29-31). Kesetiaan para murid akan diuji (ayat Mat 10:32-33). Akan terbukti satu hari kelak siapa murid sejati dan siapa yang palsu. Aniaya adalah salah satu alat uji yang ampuh. Saat menghadapi penderitaan, sosok asli seseorang akan muncul, tidak bisa lagi dibuat-buat.
Cepat atau lambat iman kita pasti akan menghadapi pengujian. Ujian itu bisa lewat godaan dunia yang membuat kita berkompromi dengan dosa. Atau bisa juga dengan memaksa kita untuk memilih tetap setia kepada Tuhan, tetapi dengan konsekuensi "dikucilkan" atau "dihabisi." Namun jangan pernah menyerah karena Allah berdaulat memelihara milik-Nya.
Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan Pelajaran ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar