Musa menyadari bahwa Tuhan yang memegang kehidupan dan menentukan umur (ayat Mazm 90:3-6). Di hadapan Allah manusia fana dan terbatas, tetapi hidup itu sendiri merupakan anugerah yang tidak boleh disia-siakan. Maka waktu yang masih ada tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja, harus dipakai untuk memuliakan Tuhan. Musa sangat menyadari bahwa dalam kefanaannya, betapa sering ia melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan (ayat Mazm 90:7-11). Manusia berdosa, layak dihukum. Apa dosa Musa yang pantas dihukum Tuhan? Musa menista nama Tuhan dengan sikapnya yang lepas kendali di hadapan umat (Bil 20:12). Tuhan menghukum Musa dengan tidak memperbolehkan dia masuk ke tanah perjanjian. Suatu penderitaan batin yang besar, seolah ia sama saja dengan umat Israel generasi pertama yang gagal masuk tanah perjanjian tersebut. Namun Musa merespons hukuman Tuhan sebagai anugerah. Walau tidak dapat masuk ke tanah perjanjian, ia masih dipercaya memimpin sampai ke perbatasan. Oleh karena itu Musa bertekad agar sisa hidupnya diisi dengan menyatakan perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan lewat perbuatan-perbuatannya sendiri yang memuliakan Tuhan (ayat Bil 20:16-17).
Apakah kegagalan masa lalu membebani Anda ditahun ini? Tuhan masih memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperbaiki diri dan kembali setia melayani Dia. Oleh sebab itu, jangan cari alasan untuk bersikap pesimis, pasif, ataupun masa bodoh. Bangunkan tekad Anda dengan doa: Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati bijaksana (ayat Bil 20:12). Amin!
Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan tulisan ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar