Yesus Gembala Yang Baik - Jurnal Kristen

Breaking

Recent Posts

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 29 Oktober 2016

Yesus Gembala Yang Baik

Yohanes 10:11-12  Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Selengkapnya Baca: Yohanes 10:11-21

Dalam hidup yang penuh tantangan dan mara bahaya, betapa melegakan jika kita mendengar suara Yesus yang menyatakan "Akulah gembala yang baik" (ayat  Yoh 10:11). Penyataan Yesus itu mau menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya gembala yang melindungi domba-domba-Nya, tetapi Ia rela "memberikan nyawa bagi kepentingan domba-domba." Ini dikontraskan dengan "orang upahan" yang hanya mencari keselamatan sendiri saja.

Orang upahan adalah hal yang umum di Palestina. Mereka dibayar untuk tugas menggembalakan dan tentunya juga diharapkan oleh pemilik domba untuk bisa menggembalakan dengan baik termasuk berjuang menghalau binatang buas (ayat  Yoh 10:12). Namun karena ia bukan pemilik domba-domba, ia tidak mempunyai hubungan yang intim dengan domba-domba. Sebab itu ketika melihat "serigala" datang, ia akan lari menyelamatkan dirinya sendiri dan membiarkan domba-domba diterkam dan tercerai berai. Orang upahan gagal menjalankan tugasnya ketika menghadapi bahaya.

Sebaliknya gembala sejati akan memelihara domba-dombanya dengan taruhan nyawa. Ia rela kehilangan hidupnya sendiri demi mempertahankan hidup kawanan dombanya. Daud adalah contoh gembala yang baik, yang siap menyabung nyawa demi menyelamatkan domba-dombanya dari cengkeraman binatang buas (ayat  1Sam 17:35). Yesus sebagai gembala yang baik rela memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (ayat  1Sam 17:15b). Ia rela mati di kayu salib supaya yang percaya kepada-Nya mempunyai hidup.

Pengorbanan Yesus bukanlah suatu akhir karena Ia akan menerimanya kembali (ayat  1Sam 17:17). Pengorbanan Yesus juga berdasarkan tindakan bebas Yesus dan bukan sebagai korban situasi (ayat  1Sam 17:18). Yesus memiliki kuasa untuk tidak mengorbankan nyawa-Nya, tetapi dengan sukarela Ia telah memilih untuk mengorbankan nyawa-Nya demi kepentingan umat-Nya. Adakah kita sungguh bersyukur atas pengorbanan Sang Gembala yang baik yang telah menyelamatkan kita?


Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan tulisan ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here