Hari Esok Yang Tak Diketahui - Jurnal Kristen

Breaking

Recent Posts

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 11 Oktober 2016

Hari Esok Yang Tak Diketahui

Kita seringkali berharap dapat melihat semua hal yang akan terjadi dalam hidup kita. Dengan demikian kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, mengaturnya, atau bahkan menghindarinya.
Seorang bijaksana berkata, “Meskipun kita tidak dapat mengetahui semua hal yang akan terjadi, Allah dapat!” Sungguh inilah hal yang lebih baik dan suatu jaminan yang pasti!
Baru-baru ini, saya dan Emily, cucu saya yang berusia 10 tahun, bersama-sama merebus telur untuk sarapan. Saat kami memandangi air yang mendidih dan bertanya-tanya berapa lama lagi telur itu akan matang, Emily berkata, “Sayang kita tidak dapat membuka kulit telur itu untuk melihat proses di dalamnya.” Saya setuju dengan apa yang dikatakannya. Namun, bila hal tersebut dilakukan, telur itu akan rusak. Oleh karena itu, kami hanya dapat menduga-duga, tanpa ada jaminan kepastian bagaimana hasilnya.

Kemudian kami beralih membicarakan tentang hal-hal lain yang ingin kami lihat, tetapi kami tidak dapat melihatnya—misalnya saja, hari esok. Sayang sekali kami tidak dapat “menyingkap” hari esok untuk mengetahui apakah yang terjadi di hari esok adalah sesuatu yang akan kami suka. Namun, mengetahui tentang hari esok sebelum waktunya, sama seperti membuka kulit telur yang sedang dimasak. Hal itu akan merusak hari ini maupun hari esok.

Karena Yesus telah berjanji untuk memelihara kita setiap hari— yang berarti termasuk hari esok—kita dapat hidup dengan iman dari hari ke hari dengan penuh penyerahan diri (Mat. 6:33-34). Saya dan Emily memutuskan untuk menyerahkan hari esok dengan keyakinan penuh ke tangan Allah. Bagaimana dengan Anda? —JEY
Meskipun ku tak tahu tentang hari esok,
Dan bagaimana masa depanku terbentang,
Namun, yang ku tahu adalah Tuhan itu setia,
Karena aku telah berjalan bersama-Nya. —NN. 

Kita hanya akan mencari-cari masalah, jika kita mengkhawatirkan hari esok.

WAWASAN
Perikop Alkitab yang indah ini adalah bagian dari sebuah khotbah paling terkenal dalam sejarah, yakni Khotbah di Bukit. Yesus memulai khotbah-Nya dengan penjelasan tentang hidup yang penuh berkat (Mat. 5:1-10) dan diakhiri dengan panggilan untuk membangun hidup di atas dasar rohani yang sejati (7:24-27). Di antara kedua pasal itu (dalam Mat. 6), hasil praktisnya dapat dilihat—hidup penuh berkat yang dibangun di atas landasan yang mantap tidak dipenuhi oleh kekhawatiran. Allah telah mencukupkan setiap kebutuhan kita.
 Sumber: Bible.com
Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan tulisan ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here