Percaya Walau Tampak Mustahil - Jurnal Kristen

Breaking

Recent Posts

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 31 Oktober 2016

Percaya Walau Tampak Mustahil


Firman Tuhan Hari Ini :
Ibrani 11:17-18  Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."

Selengkapnya Baca: Ibrani 11:17-22

Seorang filsuf eksistensialis abad ke-19, S. A. Kierkegaard pernah mengomentari iman Abraham sebagai iman yang nekad kepada Allah yang tidak dapat diduga. Artinya, iman Abraham adalah kepasrahan kepada nasib. Kalau ternyata Allah jahat, berarti iman kepada-Nya adalah sia-sia.

Iman Abraham bukan iman nekad. Iman Abraham adalah iman berdasarkan pengenalannya akan pribadi Allah dan pengalamannya akan kuasa-Nya. Abraham mengenal Allah sebagai Allah yang mengasihi dan memelihara dirinya beserta keluarganya. Ia juga telah melihat kuasa Allah yang membuat Sara mengandung dan melahirkan Ishak pada masa tuanya. Maka Abraham pun yakin akan janji Allah tentang Ishak sebagai pewarisnya pasti ditepati-Nya. Meskipun Ishak harus tetap dikurbankan, Allah akan membangkitkannya lagi (ayat  Ibr 11:19; lihat ungkapan keyakinan Abraham di  Kej 22:5 " …  sesudah itu kami kembali kepadamu"). Teladan iman Abraham itu diikuti oleh keturunannya. Kita melihat sikap iman yang ditunjukkan oleh mereka: Ishak ketika ia memberkati Yakub ( Ibr 11:20-22, band.  Kej 27:27-29); Yakub ketika ia memberkati kedua anak Yusuf ( Kej 48:14-16); dan Yusuf menjelang kematiannya ( Kej 50:24-25).

Teladan iman para bapak leluhur Israel ini menjadi pelajaran iman bagi umat Israel di kemudian hari. Umat Israel terus-menerus diingatkan bahwa Allah yang mereka sembah adalah Allah nenek moyang mereka, yang terbukti setia dan berkuasa. Maka mereka dituntut untuk memercayai-Nya sama seperti para leluhur mereka memercayai-Nya. Kita yang percaya kepada Kristus adalah keturunan-keturunan Abraham berdasarkan iman ( Rom 4:16). Oleh karena itu, kita pun harus meneladani iman Abraham dengan memercayai penuh kasih dan kuasa Allah. Janji-janji-Nya tidak pernah ditarik-Nya.

Renungkan: Kenalilah Allah melalui firman-Nya dan alamilah kasih dan kuasa-Nya di dalam perjalanan hidup iman Anda.

Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan seri pelajaran ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here