Apakah Alkitab adalah benar-benar Firman Tuhan? - Jurnal Kristen

Breaking

Recent Posts

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 22 Oktober 2016

Apakah Alkitab adalah benar-benar Firman Tuhan?

Jawaban atas pertanyaan ini tidak hanya menentukan bagaimana pandangan kita terhadap Alkitab dan pengaruhnya bagi hidup, namun juga berdampak terhadap kita untuk kehidupan dalam kekekalan. 

Kalau Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan, maka kita perlu menikmatinya, mempelajarinya, menaatinya dan mempercayainya. Kalau Alkitab adalah Firman Tuhan, tidak mempedulikan Alkitab sama saja dengan tidak mempedulikan Allah sendiri.

Fakta bahwa Allah telah mewahyukan Alkitab adalah bukti dan gambaran kasihNya kepada kita. Istilah “wahyu” berarti Allah sendiri yang berinisiatif mengkomunikasikan kepada manusia mengenai siapa Dia dan bagaimana kita dapat memiliki relasi yang benar dengan Dia. 

Baca juga : Mengapa Kita Membaca Alkitab Meskipun Tidak Mengerti?


Ini adalah hal-hal yang kita tidak dapat ketahui kalau Allah tidak mewahyukannya sendiri kepada kita di dalam Alkitab. Walaupun pewahyuan Allah dalam Alkitab diberikan secara progresif dalam kurun waktu kurang lebih 1500 tahun, Alkitab mengandung segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mengenal Allah agar dapat memiliki hubungan yang benar denganNya. 

Jika Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan, maka Alkitab merupakan otoritas tertinggi dalam hal iman, keagamaan dan moral.

Pertanyaan yang kita perlu pertanyakan kepada diri kita adalah: bagaimana kita dapat mengetahui bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan dan bukan hanya sebuah buku yang bermutu? 

Apakah keunikan Alkitab yang membuat ia berbeda dengan kitab suci agamaan lainnya? 

Apakah ada bukti bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan? 

Ini adalah jenis-jenis pertanyaan yang perlu diperhatikan jika kita ingin dengan serius meneliti klaim Alkitab bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan, yang diinspirasikan secara ilahi, dan sempurna dalam hal-hal yang menyangkut iman dan penerapannya.

Sama sekali tidak ada keraguan ketika Alkitab mengklaim diri sebagai satu-satunya Firman Tuhan. Hal ini jelas dinyatakan dalam ayat-ayat seperti 2 Timotius 3:15-17 yang mengatakan, “…dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilh amkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita perlu meneliti bukti-dari-dalam (internal) dan luar (eksternal) mengenai benar tidaknya Alkitab adalah Firman Tuhan. 

Bukti internal bisa terlihat tema-tema dari Alkitab yang bersumber dari Allah sendiri. Salah satu bukti internal bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan adalah kesatuan temanya. 

Sekalipun Alkitab pada dasarnya terdiri dari enam puluh enam kitab yang berbeda, ditulis di tiga benua, dalam tiga bahasa, dalam kurun waktu sekitar 1500 tahun, oleh lebih dari 40 penulis (yang berasal dari latar belakang hidup yang berbeda-beda), Alkitab tetap merupakan satu kesatuan tema, dari depan sampai akhir, tanpa ada kontradiksi. 

Kesatuan tema seperti ini berbeda dari buku-buku lainnya dan merupakan bukti asal usul ilahi dari kata-kata Alkitab saat Allah menggerakkan manusia sedemikian rupa sehingga mereka mencatat apa yang dikatakanNya.

Bukti internal lainnya, yang mengindikasikan bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan, dapat dilihat dalam nubuat-nubuat mendetail yang dicatat dalam Alkitab. Alkitab mengandung ratusan nubuat yang dinyatakan dengan detail baik yang berhubungan dengan bangsa-bangsa, termasuk Israel, masa depan dari kota-kota tertentu, masa depan dari umat manusia, sampai kedatangan Mesias; Juruselamat yang bukan hanya bagi Israel, tapi bagi semua orang yang percaya kepadaNya. 

Berbeda dengan nubuat-nubuat yang ditemukan dalam kitab-kitab agama lainnya, atau yang dikatakan oleh Nostradamus, nubuat-nubuat Alkitab sangat mendetail dan tidak pernah tidak digenapi. 

Dalam Perjanjian Lama saja, ada kurang lebih tiga ratus nubuat mengenai Yesus Kristus. Bukan saja dinubuatkan di mana Dia akan dilahirkan dan dari keluarga apa, namun juga bagaimana Dia akan mati dan akan bangkit pada hari yang ketiga. Sama sekali tidak ada cara logis untuk menjelaskan penggenapan nubuat-nubuat Alkitab kecuali bahwa Alkitab memang berasal dari Allah. 

Tidak ada buku religi apapun yang memiliki tingkat dan jenis nubuat seperti yang ada dalam Alkitab.

Bukti internal ketiga yang mengindikasikan bahwa Alkitab memang berasal dari Ilahi dapat dilihat dari otoritas dan kuasanya yang khusus. Sekalipun bukti ini lebih subyektif dibanding dengan kedua bukti pertama, bukti ini tetap merupakan kesaksian yang kuat bahwa Alkitab berasal dari Allah sendiri. 

Berbeda dengan kitab-kitab lain yang pernah ditulis, Alkitab memiliki otoritas yang unik. Otoritas dan kuasa ini dapat dilihat dengan jelas dari banyaknya hidup orang yang diubah karena membaca Alkitab. 

Pengguna narkoba menjadi sembuh, homoseks menjadi pulih, orang yang hidupnya berantakan mengalami perubahan, kaum kriminal kambuhan bisa diperbaiki kembali, orang berdosa ditegur, kebencian diubah menjadi kasih sayang, semua itu karena Alkitab. 

Alkitab memiliki kuasa yang dinamis dan mampu mengubah, yang hanya terjadi karena Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.

Selain bukti internal bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan, ada pula bukti eksternal. Salah satu dari bukti itu adalah aspek kesejarahan Alkitab. 

Karena Alkitab memberikan penjelasan detail mengenai peristiwa-peristiwa sejarah, kebenaran dan keakuratannya dapat dibuktikan sebagaimana dokumentasi historis lainnya. Melalui bukti-bukti arkeologi dan tulisan-tulisan lainnya, kisah-kisah sejarah dalam Alkitab berkali-kali dibuktikan kebenaran dan ketepatannya. Bahkan semua bukti arkelogi dan naskah-naskah yang mendukung Alkitab, membuat Alkitab menjadi buku dari jaman prasejarah yang paling banyak didokumentasikan. 

Fakta bahwa Alkitab dengan akurat dan setia mencatat peristiwa-peristiwa sejarah, yang kebenarannya dapat diuji, merupakan indikasi yang kuat mengenai kebenarannya dalam topik-topik religi dan doktrin, yang semakin memperkuat klaim bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan.

Bukti eksternal lainnya terkait integritas orang-orang yang menjadi penulisnya. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, Allah mempergunakan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk mencatat kata-kata yang disampaikanNya kepada manusia. 

Saat kita mempelajari riwayat hidup para penulis Alkitab ini, tidak ada alasan bagi kita untuk mencurigai bahwa mereka tidak jujur dan tidak tulus. Menganalisa kehidupan mereka dan fakta bahwa mereka bersedia untuk mati (sering kali mati dengan sangat menderita) untuk apa yang mereka percaya, dengan cepat kita akan melihat bahwa orang-orang sederhana, namun jujur, ini sungguh-sungguh percaya bahwa Allah telah berbicara kepada mereka. 

Orang-orang yang menulis Perjanjian Baru dan ratusan orang percaya lainnya (1 Korintus 15:6) tahu akan kebenaran berita di Alkitab karena mereka telah melihat dan melewatkan waktu dengan Kristus setelah Dia bangkit dari antara orang mati. 

Perubahan yang terjadi karena melihat Kristus yang bangkit begitu dahsyatnya. Dari yang bersembunyi dalam ketakutan, mereka menjadi orang-orang yang bersedia mati untuk berita yang Allah nyatakan kepada mereka. Hidup dan kematian mereka menyatakan fakta bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.

Bukti eksternal lainnya bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan adalah bahwa Alkitab tidak dapat dimusnahkan. 

Karena pentingnya Alkitab dan klaim bahwa ia adalah Firman Tuhan, Alkitab berkali-kali diserang dan berusaha dimusnahkan, lebih sering dibandingkan buku-buku lain dalam sejarah. Dari kaisar Roma seperti Diokletian, sampai kepada diktator komunis dan orang-orang ateis dan penganut agnostik zaman modern, Alkitab tetap bertahan dari segala serangan. Sampai sekarang, ia masih merupakan buku yang paling banyak dicetak.

Sepanjang sejarah, kaum skeptis menganggap Alkitab sebagai mitos belaka, namun arkeologi justru telah membuktikan aspek sejarah yang tercatat di Alkitab. Para penentangnya menyerang pengajaran Alkitab sebagai ajaran yang primitif dan ketinggalan zaman, namun konsep dan pengajaran moral serta hukum dari Alkitab memiliki pengaruh positif terhadap berbagai budaya dan masyarakat di seluruh penjuru dunia. 

Alkitab terus diserang oleh dunia sains, psikologi, dan gerakan-gerakan politik, namun tetap dianggap benar dan relevan sampai hari ini, sebagaimana pada waktu mula-mula ditulis. 

Alkitab menjadi kitab yang telah mengubah banyak hidup dan kebudayaan dalam 2000 tahun ini. Bagaimana pun para penentangnya berusaha menyerang, menghancurkan atau merendahkan Alkitab, ia tetap kokoh, benar, dan relevan sebelum maupun sesudah diserang. 

Bahwa Alkitab tetap bertahan sekalipun ada berbagai upaya untuk merusak, menyerang atau menghancurkannya menjadi bukti yang nyata bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan. Tidak mengejutkan lagi jika kita mengetahui bagaimana Alkitab diserang, ia akan selalu bertahan dan tak berubah. 

Yesus sendiri telah berkata, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu” (Markus 13:31). 

Setelah melihat bukti-bukti yang ada, maka semua orang dapat mengatakan dengan penuh keyakinan, “Ya, Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.”

Baca juga : Mengapa Kita Membaca Alkitab Meskipun Tidak Mengerti?


Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan seri pelajaran ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.

Sumber : gotquestions.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here