Rahasia Sumber Berkat Kekayaan Ekonomi di dalam Tuhan - Jurnal Kristen

Breaking

Recent Posts

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 30 Oktober 2016

Rahasia Sumber Berkat Kekayaan Ekonomi di dalam Tuhan

Hari hari ini, saya sedang membaca buku dengan berjudul 7 Keajaiban Rezeki, saya awalnya tidak berencana untuk membeli buku ini. Tetapi dengan cara-Nya yang unik, sehingga saya mendapatkan buku ini.
Jadi beberapa minggu yang lalu, atau beberapa bulan yang lalu, saya mendapatkan buku ini dari seseorang di dalam group komunitas saya, dan diberikan secara cuma cuma, dan siapa cepat, dia dapat. Ya, pada awktu itu saya melihat status FB tersebut, lantas, dengan sigap, ya saya mau.
Setelah saya lihat, ternyata ini selain buku motivasi, ternyata ada langkah langkah praktis. Dan tentunya tidak asing lagi dengan penulisnya Ippho ‘Right’ Santosa.
Satu ilham yang menarik, yaitu tentang sedekah. Ya saya mengerti hal ini, terlebih berbahagia memberi daripada menerima. Betul? Terlebih berbahagia meletakkan tangan di atas dari pada di bawah. Di bahas juga the power of ‘sedekah’. Adanya hukum tabur tuai, apa yang kita tabur, pasti kita akan menuainya.
Nah, hari ini saya juga mendapatkan topik yang menarik untuk di baca. Kalau di dalam orang Percaya, bearti persembahan Diakonia, persembahan untuk anak yatim piatu, panti jompo, orang cacat dan orang orang yang membutuhkan.
Baca lebih lanjut di bawah ini
Hukum Ekonomi manapun adalah bersumber dari hukum Tuhan yaitu Tabur dan Tuai yang telah dijalankan oleh para petani sejak jaman dulu. Bahwa untuk menuai keuntungan atau suatu hasil apapun harus ada yang ditabur pada awalnya. Petani percaya pada tanah ladang yang memberi jaminan akan memberikan hasilnya bagi yang berani menabur di situ.
2 Korintus 9:6.
Seharusnya kita lebih percaya lagi pada janji Tuhan yang pasti akan memberkati kita, karena Tuhan telah berjanji bahwa kita dipanggil untuk diberkati oleh-Nya.
Yesaya 45:3.
Untuk mendapatkan janji berkat tersebut pasti Tuhan sudah menyediakan sarana dan cara untuk mencapainya. Harta yang “terpendam” dan kekayaan yang “tersembunyi” berarti ada kunci rahasia untuk menerima janji Tuhan tersebut bagi kita yang percaya akan Dia. Sesungguhnya kunci kesuksesan ekonomi Tuhan berada pada persembahan karena apa yang kita tabur pada ladang Tuhan pasti akan tumbuh dengan subur demikian juga dengan uang yang kita tabur.
Amsal 3:9-10.
Jadi setiap sen uang yang kita persembahkan kepada Tuhan sebenarnya adalah benih yang kita tabur pada ladang Tuhan yang pada akhirnya kita pula yang menuai hasilnya. Oleh karena itu banyaknya jenis persembahan yang Tuhan perintahkan bukanlah untuk membebani umatnya melainkan untuk membangun ekonomi umatnya.
Pada umumnya ada “delapan jenis” dasar persembahan yang diterapkan dalam gereja-gereja untuk membangun ekonomi umatnya. Karena janji dan hukum Tuhan adalah apa yang kita tabur/tanam itu yang kita tuai/petik. Untuk selanjutnya kita akan membahas apa yang akan kita tuai bila kita menabur pada salah satu kantong/peti persembahan yang merupakan ladang ekonomi Tuhan tersebut.
1. PERSEMBAHAN KOLEKTE akan menuai KEMURAHAN TUHAN (Mazmur 96:8)
Oleh karena itu Firman Tuhan menyuruh umatnya membawa persembahan kepada Tuhan waktu beribadah/kebaktian, supaya nanti di masyarakat kita akan menuai kemurahan-kemurahan yang Tuhan kirim buat kita. Nantinya orang-orang yang datang pada kita adalah orang yang membawa hasil buat usaha, pekerjaan, dan kehidupan ekonomi yang baik buat keluarga kita.
2. PERSEMBAHAN UCAPAN SYUKUR akan menuai PERLINDUNGAN TUHAN (Amsal 28:27)
Setiap manusia memerlukan perlindungan dan keselamatan dari Tuhan, karena itu kita memberi persembahan ucapan syukur (persembahan ketika kita mendapat berkat, pertolongan dari Tuhan) sebagai tanda terima kasih. Maka malaikat Tuhan senantiasa melindungi kita. (Mazmur 34:8)
3. PERSEMBAHAN DIAKONIA (SOSIAL) akan menuai KESEJAHTERAAN (Amsal 28:27)
Pada masa masih mampu dan sehat kita perlu menyisihkan sebagian berkat yang kita terima untuk membantu saudara kita yang tidak berdaya, miskin, cacat, yatim piatu, janda tua dan orang jompo. Maka pada saat roda kehidupan berputar dan kita yang tergeletak tidak berdaya (tua, sakit, susah, dll) tangan Tuhan akan menopang kita dengan cara mengirim orang-orang yang peduli dengan kita. Perlu diingatkan disini bahwa orang malas bukanlah orang miskin, karena ada tertulis. (2 Tesalonika 3:10)
4. PERSEMBAHAN KHUSUS (MISI GEREJA) akan menuai RUMAH dan HARTA (Keluaran 35:21)
Siapa yang peduli dengan pekerjaan dan misi Tuhan maka Tuhan akan peduli padanya, karena jerih payah kita tidak akan sia-sia sesuai janji Tuhan (1 Korintus 15:58). Bila kita tidak menabur kepedulian akan kebutuhan gereja baik dalam pembangunan maupun kebersihannya, mana mungkin Tuhan memberkati rumah kita. (Hagai 1:9-10)
5. PERSEMBAHAN KASIH (HAMBA TUHAN) akan menuai PENGHARGAAN (1 Korintus 9:14)
Setiap keringat dan jerih payah seseorang harus dihargai, demikian juga para hamba Tuhan dan pelayan Tuhan harus dihormati. Sesuatu yang kita berikan kepada seseorang hamba/pelayan Tuhan ada tanda penghargaan kepada jerih payah mereka dalam melayani kerohanian kita. Jika kita menghargai mereka, maka dalam masyarakat, usaha, pekerjaan, keringat dan jerih payah kita pun akan menuai penghargaan yang layak. Oleh karena itu jangan sekali-kali mengusik/menghina hamba Tuhan yang diurapi-Nya. Apa yang kita tabur itu yang akan kita tuai juga.
6. PERSEMBAHAN NAZAR (JANJI IMAN) akan menuai JANJI TUHAN (Pengkhotbah 5:3-4)
Segala sesuatu yang kita janjikan kepada Tuhan melalui Gereja, Hamba Tuhan, Rohaniwan itu adalah “nazar” yang harus dilakukan. Janganlah sampai kita mengingkari apa yang pernah kita ucapkan kepada Tuhan. Bila itu terjadi maka janji Tuhan dalam Firman-Nya tidak akan digenapi dalam hidup kita.
7. PERSEMBAHAN SULUNG (HASIL PERTAMA) akan menuai KETURUNAN DAN USAHA (Keluaran 13:1-2)
Persembahan sulung adalah persembahan yang diberikan ketika kita menerima pertama kali berkat atau kasih karunia pertama, yaitu ketika melahirkan anak pertama/sulung, gaji pertama, keuntungan usaha pertama, dll. Dengan demikian berkat Tuhan dalam keturunan dan usaha akan selalu berkesinambungan dalam hidup kita. (Amsal 3:9)
8. PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN akan menuai KEKAYAAN (Maleakhi 3:10)
Berkat kekayaan Tuhan akan turun bila kita menerima perjanjian dengan Tuhan yang telah disepakati oleh Tuhan dan Yakub yang adalah Israel. Pada saat Yakub tidak berdaya Tuhan berjanji akan memberkatinya, kemudian Yakub membalas dengan berjanji akan membangun Rumah Tuhan dan memberi persepuluhan dari segala penghasilannya.
Sejarah perjanjian itu bisa dibaca pada kitab Kejadian pasal 27 dan 28 :
  • Janji Tuhan kepada Yakub (Kejadian 28:14)
  • Janji Yakub kepada Tuhan (Kejadian 28:22)
  • Tuhan memenuhi janji-Nya kepada Yakub (Kejadian 31:13)
  • Keturunan Yakub (umat Tuhan) mengingkari janjinya (Maleakhi 3:8-9)
Dalam hal ini sebagai umat Tuhan yang setia kita telah mengikat perjanjian dengan Tuhan. Sudah seharusnya kita memegang teguh segala perjanjian yang telah tertulis. Alkitab yang kita pegang sesungguhnya adalah kitab perjanjian antara anak manusia dengan Sang Pencipta. Yang menjadi pertanyaan, apakah perjanjian persepuluhan masih berlaku? Maka jawabannya adalah Matius 5:18. Sampai sekarang memang belum terjadi dan belum tergenapi. “Bait Suci” di Israel menjadi rumah TUHAN. Karena itulah persembahan persepuluhan ini masih dijalankan, dan adalah kewajiban kita sebagai ahli waris Kerajaan Sorga untuk membuat tugu yang didirikan Yakub itu menjadi “gereja” dan membayar persepuluhan yang telah dijanjikan tersebut untuk pembiayaannya.
KESIMPULAN :
Kesimpulan akhir adalah segala bentuk persembahan sesungguhnya adalah kasih karunia Tuhan kepada umatNya untuk menabur di ladang Tuhan, dan pada akhirnya kita juga yang menuai hasilnya sesuai janji Tuhan. Persembahan adalah Rahasia Ekonomi Tuhan untuk kita membangun masa depan yang sukses. Percayalah kepada janji Tuhan! (Mazmur 123:5-6)
Menarik bukan? Okay, kita sama sama mulai dari sekarang action. Ketika kita sudah tahu dan paham, jangan lupa untuk action dan percayalah buahnya suatu saat kita akan menuainya.
God bless you all…
(Sumber: Ev. Harun Yusuf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here