Iman Penerobos Himpitan - Jurnal Kristen

Breaking

Recent Posts

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 25 Oktober 2016

Iman Penerobos Himpitan

Lukas 8:46  Tetapi Yesus berkata: "Ada seorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diri-Ku." 47  Ketika perempuan itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar, tersungkur di depan-Nya dan menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh. 48  Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"


Baca Selengkapnya:  Lukas 8:40-56

Kita mudah merasa beriman ketika situasi dan kondisi menjanjikan harapan. Tetapi ketika segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita menipiskan harapan, iman bisa seperti benih yang dihimpit oleh semak berduri, dan tak beroleh kesempatan untuk hidup lama. Namun bukan iman semacam itu yang dimiliki Yairus dan perempuan yang sakit itu. Mereka memiliki iman yang tidak tergantung pada situasi meskipun kondisi mereka tidak membangkitkan harapan.

Yairus, yang anak perempuannya sedang sekarat, mencari Yesus. Ia masih punya harapan karena tahu bahwa Yesus sanggup menyembuhkan. Harapannya pun berbunga ketika Yesus bersedia datang ke rumahnya. Sementara itu, perempuan yang sakit (pendarahan selama dua belas tahunMat.  Luk 9:18-26;  Mr 5:21-43) juga mengharapkan kesembuhan. Bukan tidak mungkin dia telah menghabiskan uang banyak agar sembuh. Mungkin para tabib yang telah dikunjunginya pun sudah menjatuhkan vonis bahwa ia takkan sembuh.

Namun imannya kepada Yesus mendorong dia menjamah jubah Yesus hingga beroleh kesembuhan. Akan tetapi, peristiwa tersebut membuat perjalanan Yesus ke rumah Yairus jadi tertunda. Akibatnya anak Yairus meninggal. Kelihatannya tidak ada lagi yang perlu diharapkan. Tetapi Yairus mau percaya ketika Yesus menyuruh dia percaya. Maka apa yang terjadi kemudian atas diri anak itu memperlihatkan bahwa kematian bukan penghalang bagi Yesus untuk menyatakan kuasa-Nya. Tertundanya perjalanan Yesus ke rumah Yairus justru memperlihatkan bahwa kuasa-Nya bukan hanya atas penyakit yang sulit tersembuhkan, tetapi juga atas maut!

Lewat kisah ini kita melihat bahwa iman bukanlah buah dari harapan. Iman adalah respons manusia kepada Allah, bahkan ketika tidak ada lagi harapan. Iman memang sesuatu yang bersifat hakiki, yang harus ada dalam diri setiap orang percaya, bagaimanapun situasinya.

Camkan:situasi genting hanya merupakan tanda perlunya iman dari waktu ke waktu.


Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan tulisan ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here