Habakuk 2:1Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.
Bertanya Mengapa
Tak berapa lama lalu, seorang wanita yang telah kehilangan anaknya berkata kepada saya, "Greg, semua yang bisa saya tanya adalah, 'Mengapa? Mengapa?' "Kemudian ia berkata, "Salahkah bertanya mengapa?"
Saya berkata pada dia, "Saya pikir itu tidak salah. Kamu bisa bertanya mengapa semau kamu. Yesus pun menanyakannya: 'Tuhan-Ku, Tuhan-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?' " Saya menambahkan, "Jangan mengharapkan jawaban dengan pasti. Dan bahkan jika Tuhan memberikannya, saya tidak tahu apakah kamu akan benar-benar menyukainya."
Mengapa? Mengapa? Bagaimana jika Tuhan benar-benar menjawab pertanyaan itu? Ini terjadi pada Habakuk. Ia menanyakan kepada Tuhan mengapa hal-hal tertentu terjadi. Semua itu tidak masuk akal baginya, dan maka Tuhan berkata, "Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan" (Habakkuk 1:5).
Habakkuk intinya menjawab, "Coba saja."
Dan saat Tuhan memberitahukannya mengapa, Habakkuk tidak suka jawaban Tuhan. Ia tidak setuju dengan itu.
Tuhan dapat memberitahu kita mengapa. Namun kita tak pernah akan mengerti hingga kita sampai ke Surga dan melihat segalanya sebagaimana adanya.
Jadi daripada bertanya mengapa, pertanyaan yang lebih baik adalah, "Apa?" seperti misalnya, "Apa yang Engkau ingin aku lakukan?"
Apa yang Tuhan ingin Anda lakukan adalah berseru pada-Nya. Saat orang-orang datang kepada saya dan sedang menderita, saat mereka meminta jawaban kepada saya, saya berkata pada mereka, "Saya tidak punya jawaban. Tapi inilah yang saya miliki: Carilah Tuhan. Bersandar pada Yesus. Berpegang teguh kepada-Nya. Berdoa."
Suatu hari, semua mengapa akan dijawab. Sementara itu, semua adalah tentang siapa dan apa. Tentang siapa yang kita cari dan apa yang kita lakukan. Jadi saat tragedi datang, jangan lari dari Tuhan; carilah Tuhan.
Kalimat ringkasan: Saat tragedi menerpa, jangan lari dari Tuhan; carilah Dia.
Sumber: Renungan bersama Greg Laurie
Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan tulisan ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar