Ayat Renungan :
Yunus 2:7-8 Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus. Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.
Baca Selengkapnya: Yunus 1:17-2:10
Menghadapi badai hebat yang membuat laut bergelora, Yunus sudah membayangkan kematian di depan mata. Dilemparkan ke dalam laut mengamuk dan dengan kesalahan yang sudah dia lakukan, Yunus mengira tak akan lolos dari maut. Namun Allah menolong Yunus dengan cara yang ajaib. Dan Yunus paham bahwa Tuhan yang melakukan semua itu. Memang kuasa Tuhan begitu menonjol dalam pasal ini. Baik Yunus maupun ikan besar tidak punya kendali apa-apa. Kuasa Allah saja yang membuat nabi yang tidak taat itu selamat. Allah pasti menggenapi kehendak-Nya, dalam hal ini agar Yunus memberitakan firman-Nya di Niniwe.
Kuasa Allah membuat Yunus menghampiri Dia di dalam doa. Padahal sebelumnya, di saat badai mengamuk pun Yunus tidak berdoa. Ia malah tidur nyenyak. Padahal awak kapal saja sampai berteriak-teriak kepada allah mereka, memohon pertolongan. Bahkan nakhoda kapal sampai menyuruh Yunus berdoa ( Yun 1:5-6). Baru saat berada di dalam perut ikan besar (ayat Yun 1:17), Yunus bagai menemukan tempat dan waktu yang pas untuk berdoa (ayat Yun 2:2). Mungkin saat itu Yunus merasa sudah berada di ambang batas kemampuan dirinya. Tak akan ada yang dapat melepaskan dirinya dari perut ikan besar itu, kecuali Allah, yang menciptakan laut dan segala isinya.
Yunus memahami situasi itu sebagai tindakan Allah untuk mendisiplin dia (ayat Yun 2:4). Saat itu dirinya merasa terlilit, terpenjara tanpa celah untuk melarikan diri (ayat Yun 2:5-6). Walau begitu ia mencari Allah di dalam doa (ayat Yun 2:4,7). Ia percaya Allah melepaskan dia (ayat Yun 2:6). Ia mengimani bahwa keselamatan hanya datang dari Allah (ayat Yun 2:9). Doa Yunus menyatakan harapan untuk kembali kepada Tuhan, untuk melaksanakan kehendak-Nya (ayat Yun 2:9). Maka dengan kuasa Tuhan, ikan besar itu menjadi alat transportasi bagi Yunus untuk sampai ke darat (ayat Yun 2:10). Tak ada lagi alasan bagi Yunus untuk menolak perintah Allah. Kehendak Allah jelas dan harus dilaksanakan. Tak ada alasan pula bagi kita untuk menghindari perintah Allah. Jangan sampai mengalami masalah berat dulu baru mau taat.
Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan renungan ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar