Terlahir dengan kelainan genetik tanpa lengan dan kaki membuat hidup Zuly Sanguino pada awalnya menderita. Postur tubuhnya yang tidak tumbuh sempurna membuat dirinya menjadi sasaran bully (ejekan) di sekolah dengan menyebutnya alien. Dia kerap dikucilkan dan bahkan di usia 15 tahun, Zuly menjadi korban pemerkosaan. Kejadian itu akhirnya membuat dia merasa tidak pantas hidup.
Hanya ada satu niat dalam hatinya yaitu bunuh diri. Dia lalu naik ke lantai empat sebuah gedung dan bersiap untuk melompat. Tetapi sang ibu, Guillermina muncul tepat waktu saat dirinya bersiap untuk melompat. Zuly mulai menangis dan mengatakan bahwa dirinya begitu buruk dan hanya membuat sang ibu tidak bangga. Namun sang ibu segera memeluknya erat-erat dan mengatakan bahwa suatu hari nanti hidup Zuly tetap bisa bahagia sama seperti hidup orang normal lainnya. Sejak dari masa itulah Tuhan mengubah rencana putus asa itu menjadi sesuatu yang tak terpikirkan oleh Zuly sebelumnya.
Rancangan Tuhan kepada setiap orang memang selalu baik. Meski dalam kondisi cacat, Tuhan memberkati Zuly dengan bakat seni yang luar biasa. Dia mulai menggunakan mulutnya untuk melukis sejumlah karya yang begitu indah.
Zuly pun dipakai Tuhan semakin luar biasa. Saat ini dia sudah dipercayakan untuk berbicara di depan para pebisnis, kalangan di penjara dan sekolah. Dia membagikan kisah hidupnya bahwa kecacatannya itu bukan sebuah kegagalan. Melainkan melalui kekurangan itu, Tuhan memberikan dia karunia khusus untuk memberkati banyak orang. Tuhan sudah mengambil semua masa-masa kelam Zuly dan mengubahnya menjadi sesuatu yang baik.
Saat Zuly berusia 25 tahun, dia lalu menjual beberapa lukisannya dan menjadi pembicara di kampus untuk membantu keuangan keluarga. Dia tidak dibayar mahal untuk sesinya berbagi, tetapi tentu saja, dia tidak melakukan hal itu dengan motivasi untuk menghasilkan uang.
Pengaruh Zuly terhadap orang lain itu benar-benar nyata. Alasan terbesar baginya untuk bisa tersenyum seperti saat ini adalah karena cinta dan dukungan dari orang-orang. Dengan membagikan kisah hidupnya, Zuly tidak hanya menginspirasi orang lain tetapi juga mengubah hidup orang lain
“Membantu orang lain membuatku bahagia. Satu anak diselamatkan dari pencobaan bunuh diri dengan pistolnya saat dia menyaksikan aku di sebuah acara TV. Dia menyadari bahwa dia harus berani dan memutuskan untuk tidak mengakhiri hidupnya. Dia menulis surat kepadaku dan kami sekarang menjadi teman baik. Aku mendapat banyak surat ucapan terima kasih karena mereka menganggap aku sudah membantu mereka melalui masa-masa sulit mereka,” terang Zuly.
Zuly sudah mampu mengatasi trauma pelecehan seksual yang dia alami dan saat ini dia bahkan memiliki kekasih. Dia berharap suatu hari nanti dia akan menikah dan memiliki anak. Dia juga memiliki cita-cita untuk terus berbagi kisah hidupnya kepada orang-orang di seluruh dunia dan membuka sebuah panti asuhan.
Iblis hanya memiliki tujuan untuk melemahkan kita dengan mencuri kemenangan kita. Tapi cerita Zuly ini merupakan bukti bahwa kita bisa bertahan dan tetap kuat. “Aku membuktikan kepada Anda bahwa kecacatan tidak seharusnya membuat Anda terpuruk. Aku sudah melalui masa-masa kelam itu dan sekarang aku sudah berada di tempat yang baik dan membawaku pada satu tujuan untuk menolong orang lain,” tandasnya.
Sumber: YesusKristusTuhan.blogspot.co.id
Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan seri kesaksian motivasi ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar