Pantauan Rakyatku.com, puluhan orang yang menggunakan pakaian biasa dan jubah berwarnah putih terlihat mendatangi Gereja tersebut. Diduga kedatangan massa itu lantaran renovasi gereja tersebut belum mendapat persetujuan dari warga setempat.
Tak hanya mendatangi gereja itu, warga juga membentangkan spanduk yang bertuliskan stop pembangunan gereja tanpa izin warga. Selain itu, beberapa orang juga menyegel pintu gereja.
Personel Polsek Mariso yang mendapat informasi langsung melakukan pengawalan guna menghindari aksi berlebihan dari massa. Selain personel kepolisian, personel TNI juga terlihat di lokasi itu.
Pengelola gereja Toraja, Jemaaah Bunturannu mengakui telah mengantongi izin yang dikeluarkan dinas tata kelola Kota Makassar.
Hal ini diungkapkan pengelola gereja Toraja setelah didatangi puluhan warga Patompo bersama Form Pembela Islam (FPI) di Jalan Cendrawasih III, Jumat (23/9/2016).
Menurut Pendeta Gereja Toraja, Daur Sanpe Rurun, pihaknya sudah mengantongi surat izin dari dinas tata kelola kota Makassar, sejak diresmikan pada tanggal 17 Juli 2015 lalu oleh Walikota Makassar.
"Sudah ada izin dari pemerintah kota Makassar. Sejak peletakan batu pertama, walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang datang kesini dan meresmikan," kata Daur Sanpe Rurun kepada Rakyatku.com.
Walaupun begitu, Rurun mengaku pihaknya tetap menerima aspirasi dari warga Patompo dan From Pembela Islam, hanya saja ia tidak bisa menentukan pemberhentian pembangunan dengan alasan bukan kapasitasnya.
"Bukan saya yang tangani, ada panitia yang mengurus soal pembangunan, tapi sekarang dia tidak ada di sini. Kami tetap terima aspirasi dari pihak sebelah (FPI)," jelasnya.
Menurutnya, kedepan pihaknya akan mencari jalar keluar dan melakukan pertemuan dengan warga maupun yang menolak pembangunan gereja Toraja ini.
"Jelas kami akan mencari jalan keluar, tapi mungkin kita akan kordinasi dulu dengan Panitia pembangunan," pungkasnya.
Sumber: Rakyatku.com
"Bukan saya yang tangani, ada panitia yang mengurus soal pembangunan, tapi sekarang dia tidak ada di sini. Kami tetap terima aspirasi dari pihak sebelah (FPI)," jelasnya.
Menurutnya, kedepan pihaknya akan mencari jalar keluar dan melakukan pertemuan dengan warga maupun yang menolak pembangunan gereja Toraja ini.
"Jelas kami akan mencari jalan keluar, tapi mungkin kita akan kordinasi dulu dengan Panitia pembangunan," pungkasnya.
Sumber: Rakyatku.com
Warga patompo anjing bidab kamu
BalasHapusApakah warga patompo seluruhnya (100 %) biadap..? mungkin masih ada 2 - 3 orang warganya yang gak suka pakai pakaian serba putih (sorban) di siang hari bolong ( seakan2 supaya terlihat suci ).
HapusKalau pemerintah TDK sanggup bubarkan FPI serah kana aja sama kami masyarakat biar kami menghabisi nya Karna itu binatang
BalasHapusSudah terlalu berlebihan memang bintang FPI
BalasHapusJelas Sudahkan...!!! Bubarkan FPI!!!
BalasHapusJelas Sudahkan...!!! Bubarkan FPI!!!
BalasHapusCoba coba saja di Manado. Pasti tinggal pakaian putihmu!!
BalasHapusThis comment has been removed by a blog administrator.
BalasHapusJgn pernah menyerah dan jgn pernah takut sm manusia, tp takutlah sm thn mu krn dia yg akan menjaga dan membela mu terhadap manusia2 munafik krn mrk akan mendapat balasan nya krn thn akan membela mu dan tdk akan mempermalukan mu
BalasHapusThis comment has been removed by a blog administrator.
BalasHapusBUBARKAN FPI (Frorm Pembela Islam) organisasi sesat. Pembuat Onar, ini negara indonesia bukn negara Arab Saudi. "Setiap warga negara berhak memeluk agama dan kepercayaannya masing2" tercantum d UUD '45.
BalasHapusKau baca itu FBI, organisasi biadab, d bom amerika markas kau nanti.