1 Korintus 10:12 Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!
Sekelompok kecil tentara berbaris menuju Yesus. Pedang dan tombak dan perisai dan obor bergerak ke arah Nya dalam kegelapan saat massa datang menangkap Dia. Mereka dalam keadaan histeria, didorong oleh mental tak terkendali mereka: Yah, ayo serbu Dia! Eh siapa yang akan kita tangkap? Anda tahu bagaimana massa yang tak terkendali itu. Mereka seperti bermain satu sama lain; bahkan mereka tidak tahu apa yang sedang mereka protes. Mereka terperangkap dalam emosi saat itu.
Mungkin inilah yang terjadi saat massa yang tak terkendali mengepung Yesus dari Nazaret, yang tak pernah melanggar hukum mereka. Dan untuk menunjukkan bahwa Yesus bukanlah korban yang tak bera, tetapi pemenang yang penuh kuasa, Dia bangkit berdiri dan berkata, "Siapakah yang kamu cari?" (Yohanes 18:7)
Kata mereka: "Yesus dari Nazaret."
Maka kata Nya kepada mereka, "Akulah Dia." Dan terhadap kata-kata itu Injil Yohanes memberitaku kita, semua orang yang saling berhimpitan sangat dekat satu dengan lainnya "mundurlah mereka dan jatuh ke tanah!" (ayat 6). Anda pernah main domino? Mungkin itu yang terlihat ketika kerumunan massa terjerembab.
Sebenarnya saat itu bisa menjadi saat yang tepat bagi Yudas buat mempertimbangkan ulang keputusannya untuk menghianati Yesus. Tetapi Yudas sepertinya tidak bisa menunggu melakukan apa yang dia sedang persiapkan. Dan secara membabi buta ia memang akan mengikuti jalannya ke neraka.
Saya telah melihat orang-orang rasional yang punya pengetahuan lebih, melakukan hal-hal paling gila yang bisa dibayangkan di bawah kuasa dosa. Salomo, yang dikenal akan hikmatnya, secara terbuka dan terang-terangan berdosa terhadap Tuhan. Itulah mengapa kita harus waspada. Kita pikir kita bisa mengatasi dosa. Kita berkata, "Oh, ini tidak menjadi masalah buat saya. Saya sangat kuat." Tetapi ini adalah awal dari kesesatan.
Kalimat ringkasan: Kepercayaan diri yang terlalu tinggi mengantarkan kepada kesesatan.
Sumber: Renungan bersama Greg Laurie
Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan tulisan ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar