Seperti Yesus, Bukan Herodes - Jurnal Kristen

Breaking

Recent Posts

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 10 Desember 2016

Seperti Yesus, Bukan Herodes


Ayat Renungan:
Matius 2:7-8  Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia."

Baca Selengkapnya: Matius 2:1-12

Di antara Maria dan Yusuf serta orang-orang Majus yang bersukacita menyambut kelahiran Yesus, ada satu orang yang malah marah. Dialah Raja Herodes.

Herodes menjadi gubernur Galilea pada usia yang cukup muda. Dengan menempatkan dia di Galilea, pemerintah Roma berharap dia bisa mengendalikan orang Yahudi yang hidup di situ. Ini menyebabkan ia disebut raja orang Yahudi. Herodes adalah orang yang gila kuasa. Ia akan mempertahankan kekuasaannya dengan cara apapun, bahkan membunuh! Ia bertakhta lebih dari empat puluh tahun, sampai mendengar kabar tentang seorang raja lain yang baru lahir (ayat  Mat 2:1-3).

Tentu ia terkejut. Ia memang raja, tetapi tidak terlahir sebagai raja. Ia harus berjuang untuk mendapatkan kedudukan itu. Lalu siapa yang dimaksud oleh tamu-tamu asing itu? Mengapa dia sampai tidak tahu? Maka dia memerintahkan imam kepala dan ahli Taurat untuk menyelidiki hal ini (ayat  Mat 2:4). Dan kepada orang-orang Majus, ia meminta mereka untuk memberitahu dia bila mereka sudah menemukan bayi itu (ayat  Mat 2:7-8).

Namun orang Majus tidak kembali menemui dia (ayat  Mat 2:12). Marahlah dia. Jalan satu-satunya agar bayi itu tak punya kesempatan untuk merebut takhtanya adalah dibunuh (ayat  Mat 2:16)! Ironis, raja yang punya kuasa, prajurit, dan senjata mau membunuh Raja cilik yang tidur nyaman dalam pelukan bundanya. Raja dan raja itu sama-sama memiliki kuasa, tetapi cara mereka menggunakan kuasa menunjukkan perbedaan mereka. Herodes adalah tiran, yang menggunakan kuasa untuk memenuhi ego pribadi. Yesus adalah hamba yang menggunakan kuasa untuk melayani, dengan fokus menyenangkan Allah.

Di hari Natal ini, mari kita lihat hati kita dan temukan sifat-sifat Herodes yang tersembunyi. Adakah sifat lebih suka memerintah dibanding melayani, lebih suka memiliki dibanding memberi, lebih suka dihormati dibanding menghormati, lebih melihat orang lain sebagai ancaman dibanding sebagai pribadi berharga di mata Allah? Kiranya Tuhan menolong kita untuk jadi seperti Yesus, melayani bukan dilayani.


Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan Renungan ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here