Bacaan Hari ini:
Matius 6: 9 “Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,”
Matius 6: 9 “Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,”
Dalam ribuan tahun yang dicatat dalam Perjanjian Lama, Tuhan disebut "Bapa" hanya sebanyak tujuh kali. Pada saat itu, umat-Nya tidak menganggap Dia sebagai Bapa. Mereka menganggap Dia sebagai Sang Pencipta, Yang Mahakuasa. Tapi mereka tidak menganggap Tuhan sebagai Bapa. Kemudian Yesus datang dan mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus berdoa: dengan memanggil Tuhan sebagai "Bapa kami yang di sorga". Yesus menggunakan ungkapan ini lebih dari 150 kali untuk merujuk kepada Tuhan.
Apa yang Yesus lakukan mengubah semua stereotip yang kita punya tentang Tuhan. Tuhan bukanlah penguasa kejam yang setiap kali murka. Tuhan bukan polisi yang siap sedia menangkap kita. Tuhan bukan perusak kesenangan. Tuhan bukan penguasa yang tak punya hati. Tuhan punya kemampuan untuk menjalin hubungan dengan kita dan Tuhan menciptakan Anda dengan kemampuan untuk menjalin hubungan dengan Dia.
Tetapi ada satu masalah. Bagi banyak orang, kata "bapa atau ayah" adalah istilah negatif. Kata "bapa" bisa memunculkan semua jenis kenangan buruk. Banyak orang berkata, "Bapa kami di sorga? Jika Tuhan itu seperti ayah saya, maaf tidak, terima kasih, Tuhan. "
Memang benar, ayah kita di dunia bisa jadi membuat rumah kita bagaikan neraka di Bumi. Ayah duniawi bisa berubah-ubah sikapnya, menjadi murung, kasar, terlalu mengatur, dan bahkan melakukan kekerasan. Kata-kata "Bapa kami di sorga" boleh jadi membawa banyak beban bagi sebagian orang.
Alasan mengapa banyak orang tidak pernah berhubungan dengan Tuhan ialah karena mereka secara tidak sadar menganggap Tuhan itu seperti ayah duniawi mereka yang mungkin saja sudah keterlaluan kepada mereka. Jadi, mereka juga mungkin menganggap Tuhan itu sama seperti itu. Kita mencampuradukkan semua luka dan emosi kita itu kepada Tuhan, sehingga tidak mengherankan apabila kita mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan Dia.
Saat ini banyak anak yang tidak memiliki hubungan yang mendalam dengan ayah mereka. Jadi mengapa mereka diharapkan untuk memiliki hubungan dengan Bapa surgawi mereka? Tidak heran banyak dari mereka yang tidak mengerti Tuhan!
Oleh sebab itu, kita perlu melepaskan pandangan negatif kita tentang Tuhan, agar kita dapat memahami kebenaran tentang seperti apa Allah Bapa itu. Karena kebenaran itu akan membebaskan Anda! Kesalahpahaman hanya membuat Anda terputus dari Tuhan. Namun ketika Anda benar-benar mengenal-Nya, Anda akan mengasihi-Nya.
Renungkan hal ini:
Apa faktor-faktor lain atau orang-orang yang berkontribusi terhadap kesalahpahaman Anda tentang Tuhan?
Dalam hal apa Anda bisa berhubungan baik dengan ayah Anda? Apakah Anda memperlakukan hubungan Anda dengan Tuhan dengan cara yang sama?
Apa yang Yesus lakukan mengubah semua stereotip yang kita punya tentang Tuhan. Tuhan bukanlah penguasa kejam yang setiap kali murka. Tuhan bukan polisi yang siap sedia menangkap kita. Tuhan bukan perusak kesenangan. Tuhan bukan penguasa yang tak punya hati. Tuhan punya kemampuan untuk menjalin hubungan dengan kita dan Tuhan menciptakan Anda dengan kemampuan untuk menjalin hubungan dengan Dia.
Tetapi ada satu masalah. Bagi banyak orang, kata "bapa atau ayah" adalah istilah negatif. Kata "bapa" bisa memunculkan semua jenis kenangan buruk. Banyak orang berkata, "Bapa kami di sorga? Jika Tuhan itu seperti ayah saya, maaf tidak, terima kasih, Tuhan. "
Memang benar, ayah kita di dunia bisa jadi membuat rumah kita bagaikan neraka di Bumi. Ayah duniawi bisa berubah-ubah sikapnya, menjadi murung, kasar, terlalu mengatur, dan bahkan melakukan kekerasan. Kata-kata "Bapa kami di sorga" boleh jadi membawa banyak beban bagi sebagian orang.
Alasan mengapa banyak orang tidak pernah berhubungan dengan Tuhan ialah karena mereka secara tidak sadar menganggap Tuhan itu seperti ayah duniawi mereka yang mungkin saja sudah keterlaluan kepada mereka. Jadi, mereka juga mungkin menganggap Tuhan itu sama seperti itu. Kita mencampuradukkan semua luka dan emosi kita itu kepada Tuhan, sehingga tidak mengherankan apabila kita mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan Dia.
Saat ini banyak anak yang tidak memiliki hubungan yang mendalam dengan ayah mereka. Jadi mengapa mereka diharapkan untuk memiliki hubungan dengan Bapa surgawi mereka? Tidak heran banyak dari mereka yang tidak mengerti Tuhan!
Oleh sebab itu, kita perlu melepaskan pandangan negatif kita tentang Tuhan, agar kita dapat memahami kebenaran tentang seperti apa Allah Bapa itu. Karena kebenaran itu akan membebaskan Anda! Kesalahpahaman hanya membuat Anda terputus dari Tuhan. Namun ketika Anda benar-benar mengenal-Nya, Anda akan mengasihi-Nya.
Renungkan hal ini:
Apa faktor-faktor lain atau orang-orang yang berkontribusi terhadap kesalahpahaman Anda tentang Tuhan?
Dalam hal apa Anda bisa berhubungan baik dengan ayah Anda? Apakah Anda memperlakukan hubungan Anda dengan Tuhan dengan cara yang sama?
Bacaan Alkitab Setahun : 1 Raja-raja 12-13; Lukas 22:1-20 |
Merupakan suatu hak istimewa, kemurahan dan kebanggaan besar dapat menyebut Tuhan sebagai Bapa kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar