Berjalan Maju Dengan Iman, Bukan Dengan Perasaan - Jurnal Kristen

Breaking

Recent Posts

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 14 Januari 2017

Berjalan Maju Dengan Iman, Bukan Dengan Perasaan



Bacaan Hari ini:

Mazmur 126:5-6 "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya."

Apakah Anda berpikir bahwa setiap harinya petani bersemangat bangun pagi untuk pergi bekerja di ladangnya? Tidak. Itu disebut kerja keras! Tetapi bila petani mengolah tanamannya hanya ketika ia ingin, tak banyak pekerjaan yang bisa ia selesaikan. Dia mungkin enggan bangun pagi. Dia mungkin enggan pergi menabur dan menanam dan membersihkan rumput liar. Tapi toh ia tetap melakukannya. 

Izinkan saya memberi sedikit pengakuan: Kadang saya enggan bermanis-manis dengan orang lain. Saya benci mengakui ini! Tapi kadang saya ingin ngambek. Kadang saya cuma mau berkata, "Jangan ganggu aku." Saya tidak selalu ingin bersikap baik. Saya tidak selalu ingin menjadi murah hati. Saya tidak selalu ingin memberi orang lain harapan. Saya tidak selalu ingin berkhotbah.

Tapi saya tidak hidup dengan perasaan. Saya hidup dengan iman. Kadang saya menabur ketika saya lelah. Kadang saya menabur ketika saya bimbang. Kadang saya menabur ketika saya merasa tertekan. Kadang saya menabur ketika pikiran saya kusut, atau dalam duka mendalam. Tetapi saya bergerak maju di dalam iman, bukan dengan perasaan, mengharapkan Tuhan bertindak.

Ketika kami mendekati hari peringatan setahun kematian anak kami, saya merasa benar-benar tidak mau berada di gereja. Waktu itu harinya berdekatan dengan Paskah, dan saya merasa lebih senang memperingati Kebangkitan Kristus di rumah dengan istri saya, Tuhan saya, dan anak-anak saya dan hanya mau melewati hari itu.

Saya menangis di sepanjang minggu itu, dan saya menyatakan Mazmur 126:5-6 sebagai sebuah janji: "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya."

Dan Anda tahu? Saya tetap pergi ke gereja, dan seraya saya menabur benih di 14 tahun pelayanan Paskah tersebut, Tuhan memberi saya panen melalui 2.604 orang yang  datang kepada Kristus. Mereka yang menabur sambil mencucurkan air mata akan menuainya dengan sukacita. Semua orang yang datang itu akan berada di Surga sebab saya tidak menuruti kehendak hati saya. Saya melakukannya apa yang harus saya lakukan dengan iman.

Adakalanya Tuhan memanggil Anda untuk membuat suatu pengorbanan - melalui uang Anda, tentu saja, tetapi juga melalui waktu Anda, bakat Anda, dan bahkan mungkin dengan kehidupan Anda. Anda mungkin ingin sekali berkata, "Saya sedang tidak mau melakukannya." Tetapi ika Anda menuruti kehendak Anda, Anda akan kehilangan berkat yang Tuhan ingin curahkan lewat Anda.

Renungkan hal ini : 

Apakah Anda menjalani sebagian besar hidup Anda dengan menuruti perasaan Anda? Menurut Anda mengapa sangat mudah melakukannya?

Bagi Anda, seperti apakah yang dinamakan hidup oleh iman? Apa yang akan berubah dalam hidup Anda?

Saat ini, pengorbanan apa yang Tuhan minta Anda buat yang akan mengharuskan Anda untuk menabur benih dengan iman?


Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 36-38; Matius 10:21-42

Menaburlah dengan iman, bukan dengan perasaan Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)



Mari bantu kami ambil bagian dengan menyebarkan Artikel ini dengan Klik: Bagikan / Share. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here